Sabtu, 29 Juli 2017

Cacing Tanah , Daging Cacing Tanah Untuk Kesehatan

DAGING CACING TANAH
=====================>

Cacing tanah adalah hewan yang pasti kita kenal. Bagi Anda yang suka berkebun tentu tidak jarang bertemu dengan hewan yang satu ini. Saat belajar biologi dulu kita mengenal bahwa Cacing tanah termasuk ke dalam kingdom Animalia. Di zaman mesir kerajaan cleoptara dahulu menganggap cacing tanah sebagai makhluk suci. Berbeda di Yunani, cacing tanah disebut oleh Socrates sebagai ususnya tanah. Sedangkan di Indonesia sendiri khususnya di tanah merah Madura, masyarakatnya sering memburu hewan ini untuk di olah menjadi ramuan obat.

Sebagain dari kita mungkin menganggap cacing adalah hewan yang menjijikkan, dan tidak banyak memberi manfaat kepada kita kecuali bagi para petani yang merasa terbantu dalam proses menjaga kualitas tanah perkebunannya. Faktanya, para peniliti justru sangat tertarik untuk melakukan riset terkait khasiat dari cacing tanah ini.Dan tenyata daging cacing juga mampu menjadikan tubuh menjadi tubuh yang sehat kuat  juga bisa di jadikan sebagai obat herbal dan apalagi daging cacing tanah ini juga emiliki kualitas yang sama dengan Titan Gel yaitu di fungsikan untuk mengembalikan keperkasaan jaringan organ vitalitas secara alami .Penelitian tersebut sudah di lakukan selama kurun waktu sekitar 50 tahun, dan mereka menemukan bahwa terdapat cairan selom cacing tanah yang mengandung lebih dari 40 jenis protein.

Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain.


cacing tanah, cacing kalung
Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.

Binatang yang satu ini adalah memiliki bentuk yang membuat sebagian orang merasa geli atau jijik, namun di sebalik penampilan-nya yang kurang disukai sebagian orang, Cacing tanah ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Bahkan, banyak orang yang mengkonsumsi-nya untuk menyembuhkan beberapa penyakit, tanpa efek samping, sehingga aman di konsumsi.

Menurut pengalaman dan berdasarkan orang-orang yang pernah mengalami sakit demam atau suhu badan yang tidak stabil tinggi dan rendah, dengan memanfaatkan cacing tanah sebagai bahan obat tradisional, untuk mengatasi berbagai gangguan penyakit demam dan sejenisnya.

Daging cacing tanah sudah umum dijadikan obat herbal di kalangan masyarakat, khususnya oleh masyarakat Madura dan Jawa Timur. Resep pengobatan herbal menggunakan cacing tanah sudah terbukti manjur dan bahkan sudah diwariskan secara turun menurun.

Cacing dapat dengan mudah anda temui dekat comberan, tanah gembur hingga area persawahan. Bentuk cacing yang memanjang dan bergeliat seringkali membuat orang jijik untuk melihatnya, apalagi untuk memakannya. Namun, dibalik bentuknya yang menggelikan, daging cacing ternyata memiliki manfaat yang sangat besar untuk kesehatan.

Manfaat daging cacing tanah yang satu ini banyak diburu oleh sebagian kalangan. Bahkan, ada pula produsen yang mengolah daging cacing tanah dan mengemasnya dalam bentuk kapsul sebagai obat tifus. Kemampuan cacing tanah untuk mengobati tifus tak lain karena kandungan di dalamnya yang mampu melawan bakteri penyebab tifus.

Daging cacing tanah memiliki sifat menurunkan demam atau antipiretik. Kinerja cacing tanah dalam menurunkan demam anak bahkan disebut-sebut lebih cepat jika dibandingkan obat penurun panas.

 Cacing Tanah Memiliki Anti Bakteri

Menurut Beberapa sumber penelitian yang membuat cacing tanah adalah hewan yang memiliki manfaat untuk kesehatan, para peneliti telah membuktikan adanya zat antibakteri yang terkandung dalam protein hasil ekstrasi daging cacing tanah yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi. Kesemua dari bakteri tersebut adalah sangat memiliki potensi untuk mengganggu kesehatan manusia, termasuk sakit disentri, sakit demam tifoid ( Tipes,Tifus ).

Cacing Tanah sebagai Obat Tipes

Cacing kalung atau dalam bahasa ilmiahnya Pheretima aspergillum, telah dipercaya oleh masyarakat Indonesia tentang keampuhannya menyembuhkan penyaki Tifus.

Dari 1800 spesies cacing (piogama.ugm.ac.id), hanya dua spesies cacing yang sering dijadikan obat tradisional, Yaitu Cacing Eropa atau Introduksi (Lumbricus rubellus) dan Cacing Kalung atau Long(Pheretima aspergillum).

Dalam kasus penyakit tifus, ekstrak cacing tanah bisa bekerja dari dua sisi, yaitu membunuh bakteri penyebabnya sekaligus menurunkan demamnya.Penyebab sakit tifus adalah bakteri salmonela dan kandungan pada cacing tanah adalah pembunuh bakteri salmonela .Beberapa penelitian telah membuktikan adanya daya antibakteri dari protein hasil ekstrasi cacing tanah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi.

Cacing Tanah Punya Tinggi Protein

Kenapa Cacing tanah ini disebut sebagai binatang yang sangat banyak manfaat untuk kesehatan?, Dengan adanya posting CaraTik kali ini ingin mengukap tentang manfaat cacing tanah untuk kesehatan sebagai pembelajaran dan pengetahuan kita bersama. Yang harus kita ketahui, Menurut beberapa penelitian yang pernah dilakukan, telah menyatakan bahwa cacing tanah adalah memiliki sumber protein sangat tinggi.
Cacing tanah juga mengandung beberapa asam amino dengan kadar yang cukup tinggi. Salah satunya, cacing Lumbricus rubellus di ketahui mengandung kadar protein yang sangat tinggi rata-rata sekitar 76%. Konsentrasi protein ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging mamalia yang rata-rata hanya 65% dan ikan hanya mengandung protein rata-rata 50%.


Protein yang terkandung dalam daging cacing tanah sangat berbeda dengan protein yang terkandung dalam tubuh manusia. Jika protein dalam tubuh manusia bersifat antibiotik, protein dalam tubuh cacing tanah memiliki sifat antimikroba. Lantas, apa bedanya?

Antibiotik mampu melawan bakteri dan virus dalam tubuh manusia dengan merusak jaringan tubuh. Sedangkan antimikroba, mampu membunuh bakteri dan virus dari dalam tanpa merusak jaringan tubuh. Oleh karena itu, mengkonsumsi daging cacing tanah juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh karena  dapat membantu tubuh memerangi bakteri dan virus penyebab penyakit.

rotein Cacing Tanah

cacing tanahProtein yang di miliki cacing tanah berbeda dengan manusia dalam urusan fungsi perlindungan tubuh dari mikrobakteria. System kekebalan tubuh kita sering disebut antibiotic namun pada cacing tanah ini disebut antimikroba. Apa perbedaanya? Mekanisme antimikroba cacing tanah mampu untuk membunuh mikroba tersebut tanpa merusak jaringan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh cacing tanah membuat sitoplasma sel bakteri terkapar dengan kondisi luar dan mengganggu system internal sel bakteri tersebut dan menyebabkan kematian bakteri dari dalam. Sedangkan system kekebalan tubuh kita perlu merusak jaringan tubuh untuk membunuh mikroorganisme bakteri tertentu. Oleh sebab itu jika di bandingkan, sejatinya system kekebalan tubuh cacing tanah lebih “canggih” daripada antibiotic yang ditemukan sampai sejauh ini.

Jenis cacing tanah

Species cacing tanah sangat beragam, berikut ini jenis cacing tanah yang umumnya banyak dimanfaatkan oleh manusia.

    jenis Eisenia Feitida.
    jenis Lumbricus Rubellus.
    jenis Lumbricus Hortensis.
    jenis Lumbricus Terristris.
    jenis Esenia Andrei.
    jenis Perionyx.
    jenis Eudrilus Engeniae.

Tentu masih banyak lagi selain jenis di atas. Namun dari berbagai jenis tersebut, yang sering digunakan untuk dijadikan sebagai obat tradisional adalah jenis rubellus atau dikenal sebagai cacing eropa, serta jenis lainnya adalah pheretima aspergillum.

Kandungan Cacing tanah

Sempat di ulas sebelumnya bahwa cacing tanah memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Selain itu cacing tanah juga mengandung asam amino dengan kadar yang cukup tinggi. Cacing tanah jenis rubellus yang biasa dijadikan obat memiliki kadar protein sekitar 76%. Kadar tersebut lebih tinggi daripada kadar protein pada daging mamalia seperi sapi yang sekitar 65%, dan dibanding protein ikan sebanyak 50%.

Cacing tanah termasuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau biasa disebut invertebrate. Hidupnya dalam tanah yang gembur dan bersuhu lembab. Cacing tanah selain mengandung banyak protein hingga 76% juga mengandung nutrisi lainnya yang dibutuhkan tubuh seperti asam amino sebanyak 17%, karbohidrat 45%, serta kandungan lemak dan abu yang hanya 1,5%.

Penggunaan cacing tanah sebagai obat adalah Terbuat dari strain khusus cacing tanah dengan teknologi rekayasa biokimia terbaru, Plasmin menyediakan tiga enzim trombolitik: fibrinolisin (plasmin), profibrinolysin aktivator dan kolagenase. Hal ini tidak beracun dan baik untuk kesehatan serta penggunaan jangka panjang yang konon tanpa efek samping.
Biasanya cacing tanah yang telah di ekstrak dan di kemas dalam Kapsul, pada saat Plasmin di kirim ke usus dan saat kapsul pembungkus mulai lumer dan diserap ke dalam sistem peredaran darah. Ini membantu menjaga keseimbangan yang sehat antara hemolisis dan hemostasis, dapat membantu mengurangi risiko masalah kardiovaskular seperti stroke iskemik, emboli, trombus, arteriosklerosis, dll, risiko komplikasi diabetes termasuk perubahan patologis saraf dan gangguan sirkulasi mikro, dan menjaga kesehatan fungsi arteri juga meningkatkan sirkulasi darah dengan membuka arteri lebih sempurna.
Share:

Macam Mcam Produk

BANK PEMBAYARAN VIA TRANSFER

JASA PENGIRIMAN PAKET

BARANG AMAN BERGARANSI